Pati, (10/3/2023) — Himpunan Pelajar dan Pemuda Islam (HPPI) mengadakan kegiatan Ceramah Ilmiah dengan tema “Pelecehan Seksual di Kalangan Remaja” di Madrasah I’anatut Thalibin, Cebolek Kidul, Margoyoso, Pati. Acara yang digelar di kompleks Masjid An-Nur tersebut menghadirkan narasumber Ibu Nur Khoiriyah, MA, seorang akademisi dan pemerhati isu-isu pendidikan remaja.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter dan literasi sosial keagamaan bagi pelajar dan pemuda di wilayah Margoyoso. HPPI menilai isu pelecehan seksual pada remaja tidak hanya semakin meningkat, tetapi juga sering tidak tertangani karena minimnya pemahaman, keberanian melapor, serta kurangnya edukasi tentang batasan perilaku yang aman dan sehat.
Dalam ceramahnya, Ibu Nur Khoiriyah, MA menekankan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi di lingkungan mana pun—baik sekolah, media sosial, bahkan ruang keluarga—sehingga penting bagi remaja memahami bentuk-bentuk perilaku yang tergolong pelecehan. Ia juga mengajak para peserta untuk membangun keberanian dalam menjaga diri, menghormati sesama, serta tidak ragu melapor jika mengalami atau mengetahui tindakan yang melanggar nilai moral maupun hukum.
Acara yang diikuti oleh para santri, pelajar, dan pemuda setempat ini berlangsung interaktif. Para peserta aktif bertanya mengenai bagaimana cara menghindari situasi rawan, penggunaan media sosial yang aman, hingga mekanisme hukum yang berlaku terkait perlindungan anak dan remaja.
Ketua panitia HPPI menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan kesadaran dini sekaligus membekali generasi muda dengan pengetahuan yang relevan menghadapi tantangan sosial saat ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin mengingat pentingnya edukasi perlindungan diri bagi remaja, terlebih di era digital.
Dengan terselenggaranya ceramah ilmiah ini, HPPI dan Madrasah I’anatut Thalibin menegaskan komitmen mereka terhadap pembinaan moral, kesehatan mental, dan keamanan remaja, agar tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, beradab, dan mampu menjaga diri dari berbagai potensi kekerasan seksual di lingkungan mereka.
